Gimana Pendapat Kamu Tentang Ujian Nasio…

Gimana Pendapat Kamu Tentang Ujian Nasional?
>>> Ujian Nasional Gak Usah Ada. Masa Perjuangan kita 3 tahun hanya dinilai 5 hari 😦
>>> Ujian Nasional itu harus tetap ada.
Apa Alasanmu? Kalau kamu cerdas, buktikan argumenmu!

40 Tanggapan to “Gimana Pendapat Kamu Tentang Ujian Nasio…”

  1. muhliz08 Says:

    hey, mana orang pintarnya indonesia??? payah nih

  2. Ternyata, UN itu tidak sekedar masalah setuju dan tidak pak, namun lebih pada masalah politis. Seorang Widyaiswara dari Depdiknas pernah mengatakan ketika menjelaskan tentang UN di LPMP Semarang waktu aku TOT, aku juga pernah tanya, mengapa UN tetap diadakan? Jawab beliau :
    1. Untuk mengukur pencapaian rerata pendidikan secara nasional di Indonesia (aspek kognitif tentunya).
    2. Agar tetap terjalin hubungan erat antara pemerintahan Pusat dengan Pemda. (inilah alasan politisnya).
    3. UN itu sebuah proyek nasional. Jadi meskipun ada kafilah menggonggong, anjing tetap berlalu πŸ™„ πŸ˜€
    n.b. Widyaiswara itu berasal dari Solo, seorang dosen dan sebagai kepala widyaiswara Indonesia yang juga bekerja di Depdiknas, dengan jam terbang secara nasional. Kalau kita pernah mendengar nama pak Mul, nah beliau orangnya. Sayangnya aku tidak memiliki email/blognya. Namun jika ada TOT lagi mungkin ketemu, karena beliau pembicara tetap/favorit di LPMP Jawa Tengah.

    Blognya bagus sekali dan isinya menantang. Kalawo pengin banyak pengunjung, silakan dolan-dolan ke blogger lain dan taruh komeng di sana, entar dia lari ke sini. 5af pak, komengku terlalu pendek πŸ™„
    Kalawo bisa tidak usah dimoderasi dulu pak komengnya, biar pada senang. ^O^

    • muhliz08 Says:

      Kami menghargai komentar-komentarnya wandi, salah satu orang cerdasnya indonesia, jago matematika, jago nge blog. Guru Teuladan Atuh πŸ™‚

  3. 1. Saya tetap setubuh adanya UN, namun dengan sistem yang berbeda/perlu di edit, misalkan UN bukan satu-satunya alat penentu kelulusan dengan alasan sudah berapa puluh ribu anak bangsa (nggak pakai te pak) ini sudah menjadi korban “kekejaman rezim UN” πŸ™„ , namun bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan kelulusan dan untuk menentukan studi lanjut anak bangsa (nggak pakai t) itu sendiri. πŸ˜€
    2. Penyelenggaraan UN tetap secara nasional, namun soalnya harus dari guru masing-masing, dengan demikiman tidak mematikan roh kurikulum sekarang yang katanya KTSP itu. Pelaksanaan KTSP tidak bisa maksimal jika UN tetap seperti sekarang, yang telah mematikan roh KTSP.
    3. Kalau boleh usul, aku sendiri cocok jika guru yang membantu siswa belajar, namun ada Tim Independen yang bekerja untuk menyusun/memberikan tes, sehingga guru akan lebih bersemangat untuk berkompetisi secara fair dengan Tim Independen tadi. Tim Independen tetap diambilkan dari guru, dan disetiap Pemda ada, sehingga ada kompetisi antar Tim Independen antar kab/kota.
    Terima kasih pak Muklis tidak sedang memoderasi komeng dan libur show thing, sehingga sangat bersemangat untuk apdet blognya.

    • Komennya bagus pak wandi, Tapi saya kurang setuju dengan poin no. 2, Alasannya gak bisa dong penyelenggaraan UN secara nasional kalau soalnya beda-beda tiap daerah pak. itu namanya kan bukan nasional pak, waktunya aja yang serentak.

    • muhliz08 Says:

      Kalau kayak gitu bukan ujian nasional lagi namanya pak, tapi ujian sekolah. artinya ujian nasional tetap harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan “peri” kemanusiaan dan “peri” keadilan….

      • Kalawo UN yang membuat pusat berarti menyalahi KTSP pak yang notabene gurulah yang paling berhak membuat/merencanakan dan melaksanan 5 kewajiban utama guru, yang diantaranya adalah penilaian. Tuh kan, jadi bingung bin bengong πŸ™„ πŸ˜€

  4. sy salah1 warga indonesia yg tdk stuju dgn adanya UN. kita smwa tau klo nilai yg dlm dipakai dlm standar UN a/standar nasional. kita jg smwa sdh tau klo pendidikan di indonesia tdk merata. ada yg pendidikan sangat berkualitas, ada yg biasa saja dan bahkan ada pendidikan sangat mengharukan biasanya itu terdapat di bagian daerah yg sangat tertinggal. Bagi yg bisa mendptkan pendidikan berkualitas pasti mereka mampu u/bersaing secara global, nah itu alhamdulillah…. bagaimana dgn sekolah sma yg berada di daerah ygs angat tertinggal ? apa smuanay bisa mengikuti pelajaran anak” yg sudah meng’global ?? sementara fasilitas tdk memadai……………………..
    Ms’ org tdk lulus hanya krn 1mt pelajaran….!!

    • muhliz08 Says:

      Kalau gitu gimana pendapat anda tentang saran Mas Wandi yang setuju dengan UN asalkan ada perubahan? Setujukah anda? Menurut anda bisakah Ada perubahan seperti yang diharapkan oleh Mas Wandi?

      • shiezca Says:

        I dont agree with national exam..
        because this exam only make students headache and sick..
        * yg bikin uan sp si? pemerintah kan?
        coba suruh dy kerjain,, bs apa kaga.. huuu

        • muhliz08 Says:

          ziska, i2 sih blum cukup bukti buat ngeyakinin smua org kl ujian i2 hrs dhentikan. sbg org yg brpndidikan, bs gak lo ngasih sdkt bukti dr argumen lo i2?

        • ichigo kurosaki Says:

          betul…betul…betul….. knpa kta yang hnya mngerjkan test UAN ini para pejabat dan pemerintah nyobain donk…bsa ap gag

  5. jancok kon..
    bajingan..
    UAN harus tetep ada…

  6. aku pikir Ujian Nasional dihapus aja mas…

  7. muhliz08 Says:

    Mangnya napa harus tetap ada? bicara tuh yang jelas dong mas…

  8. bagi sekolah2 yang baik, mungkin UAN nggak jadi masalah, tapi sekolah didaerah-daerah yang kurang terurus? guru2 yang terbaik disebarkan di kota2 , Jakarta, Surabaya, Bandung, dsb…lalu bagi yang kurang, ditempatkan di daerah. Ini yang seharusnya diubah. mestinya ada pemerataan pembagian Guru. bahkan didaerah-daerah ada sekolah-sekolah yang gurunya terbatas. gw rasa itu maslahnya…..kalo masih kaya gini, yang dikota bisa ngikutin, sementara yang di daerah tetep kesulitan.

    pendapat gw sih, kita sebagai penerus bangsa harus mencari solusinya bukan HANYA denga cara menghapuskan UN.

  9. esensi dasar dari sebuah pendidikan adalah melepaskan manusia dari lembah pembelengguan, ketakutan, tekanan dll, yang masih banyak lagi. akan tetapi fakta telah menjawab bahwasannya ujian nasional membuat kita takut, tertekan dan seolah-olah hanya ujian nasional adalah solusi yang terakhir. yang kita butuhkan dalam hidup ini adalah bukan sebuah hasil. akan tetapi bagaimana untuk meraih hasil itu. tugas kita bukan untuk berhasil, akan tetapi untuk berusaha dan berdo’a, karena dalam usaha dan do’a akan meraih hasil

  10. in my opinion…
    Aku gagg bisa munafik ya, sebagai seorang siswi yg dah klas 3 sma.. Aku sama skali gagg setuju dengan adax UAN. Seperti alasan orang2 pada umumnya, saya juga berani bilang ” masa gara2 waktu beberapa jam saja bisa merusak tiga tahun seorang pelajar?” Tentu itu bisa dijadikan alasan yang sangat logis.
    Gimana kalo anak itu pintar dan karena adax elahgangguan misalx sedang sakit lalu anak itu tidak konsentrasi dalam melaksanakan Ujian??
    Tidak menutup kemungkinan anak itu tidak dapat menyelesaikan ujianx dengan maksimal.

    Bisa saja ujian nasional tetap ada, namun itu tidak bisa dijadikan tolak ukur kelulusan bagi siswa. Rasax gagg adil aja, siswa yang berkompeten tidak lulus hanya karena nilaix tidak mencapai standar yang telah ditentukan.

    • ya gimana ya mas….
      ternyata un tuh gag seserem yang kita bayangin, soal”nya juga gag begitu sulit kok…..

      tapi mental kita yang kurang siap wat itu…
      jadi soal segampang apa pun pasti susah dijawab cz mental kita yang masih lemah

      jadi kenapa un harus ditiadakan?
      padahal soalnya itu” aja cuma angka ma rumus dituker”

  11. saya ttp stuju uan d adakan . karena dari mana kita bsa taw standart kelulusan .
    negara lain sudah semakin meningkatkan SKL nya ,kenapa indonesia malah mau menghilangkan uan ???????????
    menurt saya sebagai siswa sebenarnya uan itu egois karena hanya melihat nilai akhir dengan tidak memperhitungkan kognitif dan psikomotorik siswa/siswi di sekolah .

    sebagai contoh : banyak anak-anak yang tergolong pintar justru tidak lulus .

  12. malezzzz Says:

    yg nolak Un tu bisanya anak2 yg malezzz kayak gw nich……………..

  13. restu dp Says:

    saya mau gabung dengan situs ini karena merasa agak tertarik dengan topik yang dibahas..hehe..
    saya udah lulus sih dr SMA..
    tapi saya memang merasakan sekali kecemasan yang sangat besar dan juga degdegan ga karuan saat menjelang UAN..
    tapi saya sendiri tidak setuju dihapuskannya UAN..
    UAn bagus diadakan karena dijadikan sebagai standar penyamarataan mutu sekolah..
    TAPI..
    uan sebaiknya tidak dijadikan sebagai satu2nya penentu kelulusan..
    terasa kurang fair jika kita menempuh pendidikan selama 3 tahun dengan berbagai proses “jatuh bangun” selama tiga tahun tersebut namun bisa tidak lulus karena satu mata pelajaran yang tidak lulus, yang mungkin ketidaklulusannya itu bukan disebabkan karena kwtidakmampuan siswa,melainkan karena kekacauan mesin atau yg lainnya..
    kenapa tidak ada variasi bobot penilaian kelulusan saja?
    misalnya dengan UAN sebesar 30%,UAS 30% dan nilai raport sebesar 40%?
    mungkin itu akan jauh lebih adil dalam penentuan kelulusan..
    karena dari bidang ilmu yang saya jalani,gurulah yang sebenarnya paling mengetahui siswanya yang mana yang layak lulus..
    karena gurulah yang mengajar mereka dan tau berapa besar kemampuan mereka..
    πŸ™‚ makasih..

  14. Supardi Says:

    Sebenarnya kita tak harus disibukkan dengan persoal ada dan tidaknya ujian nasional. Tetapi sebagai guru yang cukup lama bergelut di dunia pendidikan saya merasa ujian nasional sangat penting. Alasannya : 1. karena dalam pelaksanaan proses pembelajaran menggunakan KTSP sehingga perlu adanya kriteria secara nasional untuk menentukan kualitas pendidikan agar ketika nanti siswa berkompetisi di tingkat nasional maupun internasional tidak terjadi ketimpangan, 2. terbukti pada era 1960-an, 1970-an ketika ujian hanya meluluskan beberapa siswa dari sekian puluh siswa, justru menghasilkan lulusan yang berkualitas, 3. bukan rahasia lagi, tanpa ujian nasional pada masa- masa sebelumnya lulusan bisa dipastikan 100% ( karena bisa dimainkan ), tetapi outputnya banyak diprihatinkan oleh banyak pihak, termasuk dunia kerja

  15. dian rizki Says:

    kalo menurut saya ya, sekarang ini banyak siswa yang lulus dengan nilai baik namun bukan dari jawabannya sendiri. ada yang membeli kunci jawaban, dll. malah ada anak yang berprestasi namun tidak lulus ujian nasional. maka dari itu unas tidak dapat dijadikan penentu kualitas murid.

  16. ROESY FRESTIE Says:

    saya seorang yang tidak setuju dengan keberadaan UN di indonesia. sebenarnya tujaun Un itu sendiri baik, untuk lebih memotivasi siswa untuk menigkatkan intelektualnya,UN juga menuntut kemampuan siswa untuk merangkum materi yang telah diajarkan selama 3 tahun menjadi 5 hari, sungguh ironis memang, tp itulah kenyataan yang dihadapi siswa-siswa sekarang. hanya saja tujuan agung UN itu dinodai dengan adanya kecurangan-kecurangan upaya untuk meluluskan siswa 100%.
    dosen saya pernah berkata untuk menilai kualitas suatu sekolah jangan menilai dari tingkat kelulusan pada saat UN, tapi nilai dari seberapa persen siswa sekolah tersebut yang lulus SNMPTN.
    jika memang seperti itu mengapa pelaksaan UN tidak disamakan saja dengan pelaksaan SNMPTN??

  17. rhiska .D. Says:

    kalau menurut saya tentang UN, masalah diadain ataupun gx. it gx jadi masalh. emank sih UN dah nyusahin baget, tapi ini gx akn ssah kalau semua merata. dari segi guru,buku dll.
    pemerintah juga harus bisa nentuin buku yang pas dan tepat untuk murid. jadi kita gx akn bingung.

    gtu aj yaw

  18. saya tidak setuju dengan un kali ini, karena sya sndiri sbagai siswa mrasa sngat tertekan sama sperti yang lainnya………. apalagi katanya un kali ini trsaji smpai 20 paket, jadi kyaknya tidak ada lagi ksmpatan bgi siswa bwt brtnya pd yg lain, jujur aja bpak/ibuk !!!
    bgi ank orang yg mampu, mreka bsa dpat pljaran lbih, dri bimbel yg mrka ambil, tpi sbliknya bgi sswa yg msh dbwh gris kmskinan, mka sngat mstahil dpt mgikuti itu.
    jadi mnrut sya un ini sbaiknya jngan di adakan.

  19. UN itu penting
    UN=mengetes apa yg kita pelajari selama ini

  20. saya setuju diadakan un lagi pula sekarang nilai un tidak 100% menentukan kelulusan.

  21. sekolah capek selama 3 tahun,tetapi hanya di tentukan dalam 3 hari..

  22. z setuju kalau ujian nasional di tiadakan karna :
    materi yang di berikan guru di sekola sepertinya tdk efisien..
    sebagai contoh, di SMK di adakan les prtivat yang di adakan buat persiapan ujain nasional, hanya sebagian kecil yang masuk di ujian negara, sehingga murid yang belkajar dengan sunggu2 bisa2 tdk lulus
    conto ke 2. banyakx sekola2 SMP atau SMA yanng kedapatan membocorkan ujian nasional, bukanka itu merugikan anak bangsa yang lainnya yang tdk mendapatkan kunci jawaban itu…..?????i
    ole sebab itu, z mengusulkan agar ujian nasional di hapus yang ada hanya ujian sekolah…..

  23. Saya setuju kalau UN ini terus diadakan karena UN adalah salah satu syarat untuk mencari kelulusan tujuannya unutuk mendapatkan ijazah yang merupakan salah satu bukti dari hasil belajar kita selama 3 tahun ini .
    Tetapi yang saya tidak setuju adalah jika paket
    UN terus bertambah apalagi sekarang di tahun 2013 di katakan akan tersaji sampai 20 paket soal di tingkat SMP, SMA , dan itu fakta . hal itu akan menyebabkan siswa akan menjadi merasa tertekan dan takut untuk menghadapi UN.

  24. Saya setuju kalau UN ini terus diadakan karena UN adalah salah satu syarat untuk mencari kelulusan tujuannya unutuk mendapatkan ijazah yang merupakan salah satu bukti dari hasil belajar kita selama 3 tahun ini .
    Tetapi yang saya tidak setuju adalah jika paket
    UN terus bertambah apalagi sekarang di tahun 2013 di katakan akan tersaji sampai 20 paket soal di tingkat SMP, SMA , dan itu fakta . hal itu akan menyebabkan siswa akan menjadi merasa tertekan dan takut untuk menghadapi UN.

  25. What’s up mates, its great post concerning cultureand fully defined, keep it up all the time.

Tinggalkan Balasan ke WANDI thok Batalkan balasan